Minggu, 25 September 2011

Arti SAHABAT

Hidup ini bagaikan teka teki
di mana kita harus menebak ......
semua tangga yang terlihat hitam ataupun putih
kadang di saat kita bahagia sekali pun

Bagaikan air yg terus mengalir
tanpa menghiraukan .......
bahwa esok akan ada yg menantikan kesedihan
di saat dan dengan keadaan apa pun

Aku bisa merasakan arti persahabatan
yang seutuhnya ya.......itulah kawanku , temanku...
sahabatku yg selalu membuat aku
melupakan kesedihan dan kembali melangkah dengan ceria ....

Ku angkat wajahku......
ku buang rasa sakitku.....
ku ringankan langkahku....
ku ayun tanganku......

Satu hal yg akan ku ingat selamanya
Satu sahabat lebih baik dari apa pun
Karena dia mampu memberikan pegangan
Di saat kita terhuyung dan terjatuh
Dia jg mampu membuat kita tersenyum kembali dalam canda tawanya ...

Rahasia SAHABAT Terhadap AL-QUR'AN

Jika suatu generasi ingin memiliki keteguhan memeluk agama, kuncinya adalah iman dan ketuhanan. Generasi sahabat telah menunjukkan hal itu.. Dan rahasia di balik semua itu adalah al-Qur'an. Topik ini telah dibedah cukup memadai oleh Sayyid Quthub dalam banyak tulisan dan buku. Di antaranya seperti yang ditulis dalam buku terakhirnya, Muqowwimat Tashawwur Islami. Di situ, Sayyid mengatakan:
"Aku telah melanglang ke masa lalu, mengkaji biografi sejumlah generasi muslim awal. Kumasuki jantung mereka, kurasakan wujud Allah dan kehadiran-Nya mengalir dalam setiap denyut perasaan mereka, bergetar di lubuk hati mereka, dan memantul dalam kehidupan mereka. Aku bertanya-tanya, bagaimana hal itu bisa terwujud begitu sempurna?

Aku terus berusaha menelusuri bagaimana wujud Allah dan kehadiran-Nya begitu sempurna menancap di hati dan kehidupan mereka. Usahaku hampa, tidak ada jawaban yang kudapat. Akhirnya, aku kembali ke al-Qur'an, mencermati tema dasarnya: mewujudkan hakikat ilahiyyah dan penghambaan manusia kepada Allah setelah mengenal-Nya.

Di sinilah aku menemukan rahasia di balik kesempurnaan generasi muslim awal itu. Aku menjadi tahu di mana dan bagaimana generasi yang sangat eksklusif dalam sejarah kemanusiaan itu dibangun.


Mereka adalah generasi yang akrab dengan al-Qur'an, hidup dengan jalan al-Qur'an. Al-Qur'an meliputi segala sesuatu, menjadi sumber segala sesuatu, dan segala sesuatu terhubung dengannya, darinya segala sesuatu terbentuk. Di dalam semua itu kutemukan hakikat 'ketuhanan' menjelma dalam sejumlah manusia. Kutemukan "generasi robbani" yang selalu terhubung dengan Allah, hidup bersama Allah dan untuk Allah. Tidak ada dalam hati dan kehidupan mereka selain Allah.


Ketika hakikat "ketuhanan" itu hadir di dalam diri manusia, sehingga terwujud generasi "robbani", maka hilanglah sekat-sekat ruang, mereka hidup dalam ruang tanpa batas. Yang ada adalah hakikat ketuhanan. Allah bertindak di dunia dan di kehidupan manusia dengan "sedikit" anugerah-Nya itu.


Tidak ada lagi hambatan yang biasa menghadang dan membatasi manusia dalam usaha keras mereka. Tidak ada batasan-batasan yang biasa manusia gunakan untuk menimbang sesuatu atau peristiwa. Yang ada adalah keadaan baru dan islami, bersamaan dengan adanya insan baru dan sejati." (
Muqowwimat Tashawwur islami, Sayyid Quthb, hal 192, 194, dengan peringkasan).